Sabtu, 28 November 2015

Bless The Lord Oh My Soul


“Pujilah Tuhan hai jiwaku!”

Itulah renungan yang aku dapat minggu ini. Renungan itu berkata kalau saat pikiran kita mulai memikirkan hal-hal yang tidak perlu kita pikirkan, kita harus segera memuji Tuhan. Lebih baik kita menyerahkan masalah tersebut kepada Tuhan karena semua itu akan membuat kita pikiran kita lebih relax. Memang masalah kita tidak akan langsung selesai. Tapi percayalah, ada rasa damai sejahtera yang Ia berikan saat kita berserah pada-Nya.

Hari ini aku benar-benar diuji oleh Tuhan. Aku dites apakah aku bisa mengaplikasikan renungan itu atau tidak. Jadi ceritanya aku ini sedang les piano. Selain meng-up grade skill, sebenarnya tujuan utamaku adalah memperoleh sertifikat yang lebih tinggi lagi. Jadi kan lebih gampang kalau ngelamar pekerjaan dan gajinya juga pasti lebih tinggi.

Sayangnya seperti keinginan tersebut harus tertunda. Guruku memberiku lagu-lagu untuk mengup-grade skill-ku dulu. Setelah dirasanya skill-ku cukup, barulah aku bisa mengambil ujian tersebut. Awalnya, aku oke saja dengan keputusan ini. Aku setuju banget kalau teknikku sudah sangat bagus, main lagu apa juga gampang.

Namun entah mengapa kemarin aku rasanya sudah sangat tidak sabar ingin cepat-cepat mempersiapkan lagu untuk ujian di mana aku dapat memperoleh sertifikat yang aku inginkan. Alasannya untuk kursus piano ini, Papa harus menghabiskan uang yang tidak sedikit. Memang ya kalau mau belajar piano perlu biaya yang sangat banyak. Pokoknya aku sangat stress banget memikirkan ini.

Akhirnya, aku iseng tanya ke kakak kelasku yang juga sedang mempersiapkan ujian yang sama tapi dengan guru yang berbeda. Ternyata persiapannya sudah lumayan. Sedangkan aku belum mulai sama sekali. Wah aku langsung stress begitu tahu kabar ini. Mulailah timbul niat kalau aku mau ganti guru saja. Aku pokoknya hanya ingin mempersiapkan ujian tersebut karena aku ngak mau buang-buang uang lagi.

Aku sedikit flash back ya. Biasanya sebelum les, aku menunggu sebentar di ruang tamu karena biasanya aku selalu datang 15 menit lebih pagi dari jam les. Saat aku sedang melihat ke jendela, tiba-tiba kurasakan hadirat Tuhan turun dan tiba-tiba Tuhan menaruh perkataan seperti ini dalam hatiku. “Ini adalah tempat les yang cocok denganmu”. Kejadian ini langka lho. Ngak biasanya aku hanya lagi bengong-bengong saja (tanpa berdoa) lalu Tuhan tiba-tiba berkata padaku. Sejak saat itu, aku yakin banget kalau guruku pasti bisa membuat kemampuanku berkembang dengan cepat. Namun keyakinan itu bisa berubah hanya karena kekuatiranku yang tak sabaran.

Barulah kusadari kalau Tuhan mengingatkan aku pada renungan yang aku dapat minggu ini. “Pujilah Tuhan hai jiwaku!” Saat aku memikirkan kekuatiran yang ada (sedang dialihkan oleh iblis), Tuhan memintaku untuk langsung memuji Tuhan. Aku diminta untuk menyerahkan semuanya ke tangan Tuhan karena Ia yang tahu kapan waktuku untuk mempersiapkan ujian. Aku percaya waktu-Nya selalu tepat.

Sampai kini aku kadang masih kuatir juga. Tapi aku langsung ingat untuk memuji Tuhan. Dengan memuji Tuhan, aku belajar untuk duduk diam dalam hadirat Tuhan. Dan rasanya benar-benar damai sejahtera itu langsung memenuhi hatiku. Terima kasih, Tuhan! I will bless Your name with my soul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar