Ketika kalian mendengar cerita dari teman-teman atau saudara
kalian yang rumah dan mobilnya banyak, usahanya berjalan dengan sangat lancar,
bagaimana reaksi kalian? Mungkin ada sebagian yang ikut senang, tapi ada juga
sebagian yang iri.
Gua ini termasuk orang yang suka iri terkadang J Tapi gua bukannya iri
dengan orang yang kaya karena menurut gua kekayaan tersebut pantas mereka
dapatkan. Mereka pasti bekerja dengan ekstra keras supaya bisa mendapatkan
kekayaan tersebut. Gua iri dengan orang yang mempunyai bakat-bakat tanpa pernah
berlatih.
Ada satu teman gua. Dia tidak perlu menghabiskan waktunya
berjam-jam untuk berlatih piano. Dia hanya berlatih kalau weekend doank. Tapi jangan kira permainannya ngak bagus lho.
Menurut gua, permainan dia cukup baik. Memang sih ngak sampai jago-jago banget.
Tapi ngak jauh beda dengan gua yang sudah berlatih setiap hari selama
berjam-jam. Gua terus terang ngak bisa kalau latihannya bentar kayak dia. Gua
butuh waktu latihan yang cukup lama sampai gua bisa bermain dengan baik. Gua
iri banget sama dia. Dia bisa enak-enakan ke mall setiap hari. Dia juga
dianugerahi otak yang lumayan encer. Dia selalu mengerjakan tugas H-2 jam. Ini
H-2 jam lho, bukan H-1 hari. Tapi tugasnya selalu bagus, bahkan terkadang
nilainya lebih tinggi dari gua.
Ada lagi teman gua yang lain. Teman gua ini diberi begitu
banyak bakat oleh Tuhan. Dia ngak cuma ahli di bidang musik doank. Dia juga
ahli di berbagai bidang. Sepertinya tidak ada yang dia tidak bisa. Dia pinter
akting, menari, masak, menulis, photo
shop. Selain itu dia juga terkenal sebagai anak yang sangat kreatif.
Terus terang gua merasa terkadang Tuhan itu ngak adil kalau
melihat mereka. Gua percaya kok kalau setiap orang mempunyai kelebihan. Tapi
kenapa ada orang yang diberi begitu banyak kelebihan sedangkan yang lainnya
hanya diberi sedikit kelebihan?
Ketika merenungkan hal ini, gua tiba-tiba teringat dengan
cerita Rasul Paulus. Dia pernah memohon pada Tuhan agar duri dalam dagingnya
dicabut. Banyak pendeta yang berkata kalau duri dalam daging ini adalah sakit
maag. Tapi sayangnya Tuhan tidak mengabulkan permintaan Paulus. Awalnya gua
bingung. Paulus sudah begitu banyak berkorban untuk Tuhan. Tapi kenapa
permohonannya ngak dikabulkan? Tapi sekarang gua ngerti. Permohonan Paulus
tidak dikabulkan karena Tuhan ingin ia bergantung pada Tuhan. Oleh karena
itulah Tuhan memberikan duri dalam daging di tubuh Paulus. Paulus sendiri
berkata biarlah kuasa Tuhan bekerja lewat kelemahanku.
Sekarang gua sedang berusaha untuk ngak iri dengan setiap
kelebihan teman-teman gua. Gua berusaha untuk menerima kelemahan gua karena
Tuhan memberikan kelemahan itu pada gua supaya gua senantiasa bergantung
pada-Nya. Mungkin kalau gua ngak diberi kelemahan yaitu harus latihan dalam
jangka waktu yang cukup lama ngak kayak teman gua, gua bakal jadi lupa diri. Gua
mungkin akan berpikir kalau gua bisa melakukan semua ini tanpa Tuhan. So, I want to say thank you to God buat
setiap kelemahan gua J