Tak terasa tepat bulan depan aku sudah melayani di LGF Youth
Pluit or call it LYT. Time flies so fast!!! Bersyukur banget karena masih
diberi kesempatan untuk melayani di tempat ini. All by His grace!
Dalam setahun belakangan ini, ada beberapa hal yang terjadi.
Namun ada satu hal perubahan drastis dalam pelayananku belakangan ini. Kalau
dulu aku hanya melayani di bidang musik yang memang menjadi kapasitasku, kali
ini aku ditantang untuk melakukan sesuatu yang melebihi limitku.
Kisah ini bermula saat suatu Sabtu sore, ketua Youthku
memanggilku. Saat itu aku tahu bahwa sepertinya ada hal penting yang ingin
dibicarakan walau ia belum mengutarakan maksudnya. Benar saja dugaanku. Aku
diminta untuk menjadi ketua COOL. Memang sih hanya COOL kecil-kecilan yang diadakan
setiap selesai ibadah. Aku sendiri merasa sangat tidak percaya diri awalnya
dengan tanggung jawab baru ini. Aku bukan orang yang pintar bercakap-cakap atau
sharing. Namun karena kupikir pengerja yang ada juga minim, maka akhirnya
kuterima tanggung jawab itu.
Awalnya aku sangat tidak enjoy dengan jabatanku yang baru
ini. Aku yang tadinya tidak pernah memulai pembicaraan harus belajar memulai
komunikasi dengan orang lain. Selain itu, jika aku biasanya paling tidak pernah
memulai chatting di WA atau line dengan orang lain, kini aku harus belajar
untuk mulai perhatian pada anak-anak COOLku dengan menjapri mereka setiap
minggunya. Yang terakhir (ini dia yang paling menyiksa), aku harus belajar
untuk sharing supaya kerohanian anak-anakku juga bisa bertumbuh. Sayangnya aku
tidak pintar menata kata-kata. Aku lebih suka mengutarakan keinginanku lewat
tulisan.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya aku mulai bisa menikmati
tanggung jawab baru ini. Pelan-pelan anak-anak COOLku mulai bisa membalas
chat-chat yang bersifat pertanyaan pribadi.
Di tengah-tengah masa pelayananku, aku memilih untuk
mengambil ujian piano yang menurutku susah. Fakta bahwa tingkat ketidak lulusan
ujian ini cukup tinggi membuatku takut. Gara-gara ujian ini, aku sedikit mundur
dari pelayananku karena fokus utamaku adalah ujian. Aku tidak mau sampai tidak
lulus ujian ini. Akibatnya, aku mulai jarang menjapri anak-anak COOLku. Untuk
urusan diriku sendiri saja sudah pusing, apalagi kalau harus menaruh perhatian
pada anak-anak COOLku.
Kini aku sedikit menyesal dengan keegoisanku waktu itu.
Beberapa anak keluar dari COOLku. Ya memang bukan seratus persen salahku. Tapi
aku menyadari kalau kecuekanku sedikit banyak berakibat pada hal ini.
Sejak itu, aku mengkomitkan diri untuk menjapri semua
anak-anak COOLku. Ya aku tahu aku bukan ketua yang baik. Aku terlalu serius dan
tidak pandai berkata-kata. Aku juga bukan pemberi sharing yang baik. Tapi at
least, aku mau mencoba
memberkati anak-anak muda tidak hanya dengan musik, tapi
juga lewat kata-kata.
God help me to become
a better leader that can bless every young generation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar